Huruf Kapital Bahasa Sunda: Penggunaan dan Fungsinya

Bahasa Sunda merupakan bahasa asli yang banyak digunakan di wilayah Jawa Barat, Indonesia. Salah satu hal yang membedakan bahasa Sunda dengan bahasa Indonesia adalah penggunaan huruf kapital atau huruf besar. Pada tulisan ini, akan dibahas penggunaan huruf kapital bahasa Sunda dan fungsinya dalam kalimat.

1. Penulisan Huruf Kapital pada Awal Kalimat

Setiap kalimat dalam bahasa Sunda dimulai dengan huruf kapital atau huruf besar. Hal ini sama dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Contohnya, “Abdi teh pang nyaho heula kuring di luhur teh pang manehna.” Kalimat tersebut artinya “Saya tidak tahu dulu saya di atas atau dia.”

Berbeda dengan bahasa Indonesia, huruf kapital di awal kata tidak digunakan pada bahasa Sunda kecuali pada singkatan atau nama orang. Sebagai contoh, “Ieu teh Kampung Inggris, teh pang nu kolotna Bandung.” Kalimat tersebut artinya “Ini adalah Kampung Inggris, yang dulunya dikenal sebagai Bandung.”

Dalam bahasa Sunda, huruf kapital pada awal kalimat adalah suatu keharusan. Jika tidak, maka tulisan tersebut dianggap tidak benar dan kurang sopan.

2. Penggunaan Huruf Kapital pada Singkatan atau Akronim

Seperti bahasa Indonesia, bahasa Sunda juga menggunakan huruf kapital pada singkatan atau akronim. Sebagai contoh, “Jl. Pasirkaliki, Kota Bandung” artinya “Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung.” Huruf kapital pada singkatan atau akronim digunakan untuk memudahkan pembacaan dan membedakan antara huruf besar dan kecil.

Contoh lain dari penggunaan huruf kapital pada singkatan atau akronim adalah “PT. Garuda Indonesia” artinya “Perusahaan Terbatas Garuda Indonesia.” Huruf kapital pada singkatan atau akronim juga digunakan pada nama-nama organisasi atau lembaga tertentu.

Penggunaan huruf kapital pada singkatan atau akronim juga membantu dalam penulisan kalimat yang singkat dan padat, sehingga mudah dipahami dan menghindari kebingungan dalam membaca.

3. Huruf Kapital pada Nama Orang atau Tempat

Huruf kapital pada nama orang atau tempat digunakan dalam bahasa Sunda seperti halnya dalam bahasa Indonesia. Contohnya, “Sapta Marga, Jawa Barat” artinya “Jalan Sapta Marga, Jawa Barat.” Huruf kapital pada nama orang atau tempat digunakan untuk memberikan penghormatan dan menghargai keunikan dari nama tersebut.

Contoh lain dari penggunaan huruf kapital pada nama orang adalah “Anu mah janten kadua mah nama nya Budi.” Kalimat tersebut artinya “Yang menjadi kedua namanya adalah Budi.” Huruf kapital pada nama orang juga digunakan untuk membedakan antara nama orang dengan kata benda yang lain.

Penggunaan huruf kapital pada nama tempat juga membantu dalam penulisan yang jelas dan mudah dipahami. Hal ini juga berguna untuk menghindari kesalahan penulisan pada nama tempat yang khusus dan unik.