Hey, kamu-kamu yang masih belajar mengenai ekonomi manajerial! Aku tahu betapa sulitnya memahami konsep-konsep yang ada di dalamnya. Apalagi jika harus menghadapi soal-soal ekonomi manajerial yang terkadang rumit dan membingungkan. Tapi tenang saja, aku akan memberikan beberapa contoh soal ekonomi manajerial yang mungkin bisa membantumu memahami konsep-konsep tersebut.
Sebelum kita mulai, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu ekonomi manajerial. Secara sederhana, ekonomi manajerial adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana pengambilan keputusan di dalam perusahaan dilakukan. Dalam hal ini, pengambilan keputusan meliputi berbagai aspek seperti produksi, harga, dan alokasi sumber daya.
Contoh Soal Analisis Biaya-Volum
Contoh soal pertama yang akan kita bahas adalah mengenai analisis biaya-volum. Analisis biaya-volum merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam ekonomi manajerial untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan terkait harga, volume penjualan, dan biaya produksi.
Sebuah perusahaan memproduksi suatu produk dengan biaya tetap sebesar Rp10.000.000 per bulan dan biaya variabel sebesar Rp100.000 per unit. Harga jual produk tersebut adalah Rp500.000 per unit. Berapa unit produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian? Berapa laba yang akan diperoleh perusahaan jika berhasil menjual 200 unit produk?
Jawabannya adalah:
Titik impas atau break even point dapat dihitung dengan rumus:
Break Even Point (BEP) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Jadi, untuk mencari jumlah unit yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian, kita dapat menghitung:
BEP = 10.000.000 / (500.000 – 100.000) = 25 unit
Artinya, perusahaan harus menjual minimal 25 unit produk untuk tidak mengalami kerugian. Sedangkan, untuk mencari laba yang akan diperoleh jika berhasil menjual 200 unit produk, kita dapat menghitung:
Laba = (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit) x Jumlah Unit – Biaya Tetap
Sehingga, laba yang akan diperoleh jika berhasil menjual 200 unit produk adalah:
Laba = (500.000 – 100.000) x 200 – 10.000.000 = 60.000.000
Dari contoh soal ini, kita dapat belajar bahwa analisis biaya-volum sangat penting dalam membantu manajer dalam mengambil keputusan terkait harga, volume penjualan, dan biaya produksi.
Contoh Soal Analisis Titik Impas
Contoh soal selanjutnya adalah mengenai analisis titik impas. Analisis titik impas merupakan teknik lain yang digunakan dalam ekonomi manajerial untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan terkait volume penjualan, harga jual, dan biaya produksi.
Sebuah perusahaan memproduksi suatu produk dengan biaya tetap sebesar Rp5.000.000 per bulan dan biaya variabel sebesar Rp50.000 per unit. Harga jual produk tersebut adalah Rp200.000 per unit. Berapa jumlah unit produk yang harus terjual agar perusahaan mencapai titik impas? Berapa laba yang akan diperoleh perusahaan jika berhasil menjual 500 unit produk?
Jawabannya adalah:
Titik impas dapat dihitung dengan rumus:
Titik Impas = (Biaya Tetap + Laba yang Diinginkan) / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Jadi, untuk mencari jumlah unit produk yang harus terjual agar perusahaan mencapai titik impas, kita dapat menghitung:
Titik Impas = (5.000.000 + 0) / (200.000 – 50.000) = 33,33 unit
Artinya, perusahaan harus menjual minimal 34 unit produk untuk mencapai titik impas. Sedangkan, untuk mencari laba yang akan diperoleh jika berhasil menjual 500 unit produk, kita dapat menghitung:
Laba = (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit) x Jumlah Unit – Biaya Tetap
Sehingga, laba yang akan diperoleh jika berhasil menjual 500 unit produk adalah:
Laba = (200.000 – 50.000) x 500 – 5.000.000 = 75.000.000
Dari contoh soal ini, kita dapat belajar bahwa analisis titik impas juga sangat penting dalam membantu manajer dalam mengambil keputusan terkait volume penjualan, harga jual, dan biaya produksi.
Contoh Soal Analisis Sensitivitas
Contoh soal terakhir yang akan kita bahas adalah mengenai analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas merupakan teknik yang digunakan dalam ekonomi manajerial untuk membantu manajer dalam memahami pengaruh perubahan variabel-variabel tertentu terhadap hasil akhir.
Sebuah perusahaan memproduksi suatu produk dengan biaya tetap sebesar Rp5.000.000 per bulan dan biaya variabel sebesar Rp50.000 per unit. Harga jual produk tersebut adalah Rp200.000 per unit. Berapa jumlah unit produk yang harus terjual agar perusahaan mencapai titik impas jika terjadi kenaikan harga jual sebesar 10% atau kenaikan biaya variabel sebesar 20%?
Jawabannya adalah:
Untuk mencari jumlah unit produk yang harus terjual agar perusahaan mencapai titik impas jika terjadi kenaikan harga jual sebesar 10%, kita dapat menghitung:
Titik Impas = (Biaya Tetap + Laba yang Diinginkan) / (Harga Jual per Unit x 1,1 – Biaya Variabel per Unit)
Titik Impas = (5.000.000 + 0) / (200.000 x 1,1 – 50.000) = 30,3 unit
Sedangkan, untuk mencari jumlah unit produk yang harus terjual agar perusahaan mencapai titik impas jika terjadi kenaikan biaya variabel sebesar 20%, kita dapat menghitung:
Titik Impas = (Biaya Tetap + Laba yang Diinginkan) / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit x 1,2)
Titik Impas = (5.000.000 + 0) / (200.000 – 50.000 x 1,2) = 34,48 unit
Dari contoh soal ini, kita dapat belajar bahwa analisis sensitivitas dapat membantu manajer dalam memahami pengaruh perubahan variabel-variabel tertentu terhadap hasil akhir dan membantu dalam mengambil keputusan yang lebih bijaksana.
Jadi, itulah beberapa contoh soal ekonomi manajerial yang mungkin dapat membantumu memahami konsep-konsep tersebut. Selamat belajar!